Persaudaraan Yang biasa diartikan dengan “Ukhuwh” dalam bahasa agama
(islam), makna ukhuwah menurut Hasan Al Banna: adalah keterikatan hati dan jiwa satu
sama lain dengan ikatan aqidah. Di dalam alquran banyak sekali ayat-ayat yang
menjelaskan tentang persaudaraan. Ada 4 macam persaudaraan yang dapat kami
sampaikan:
1. Ukhuwah ‘ubudiyah atau saudara sesama mahluk dan sama-sama tunduk kepada
Allah.
2. Ukhuwah Insaniyah (basyariyah) dalam arti seluruh umat manusia adalah
bersaudara, karena mereka semua berasal dari seorang ayah dan ibu. Rasulullah
Saw. juga menekankan lewat sabda beliau, “Jadilah kalian hamba Allah yang
bersaudara”
3. Ukhuwah wathaniyah wa an-nasab, yaitu persaudaraan dalam keturunan dan
kebangsaan.
4. Ukhuwah fi din Al-Islam, persaudaraan antarsesama Muslim. Rasulullah Saw.
bersabda, Kalian adalah sahabat-sahabatku, saudara-saudara kita adalah yang
datang sesudah (wafat)-ku.
Fenoma Ukhuwah Islamiyah Dunia Islam saat ini, Bila dilihat dari fenomena hari ini dalam
konteks ukhuwah Islamiyah ada sisi kekurangannya yakni adanya isu terorisme,
pertentangan golongan, golongan satu merendahkan golongan lain, sedikit banyak
mengendorkan soliditas antar muslim. Perpecahan ukhuwah antar muslim telah
diingatkan Allah dalam firmanNya :
”Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang
lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang
mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan)
perempuan lain, (karena) boleh jadi permpuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari
perempuan yang (mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan
janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan
adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat,
maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah
banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah
kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang
menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang telah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada
Allah, sungguh Allah maha penerima tobat, Maha penyayang.”. (QS : al-Hujuraat: 11-12)
Allah menunjukkan dengan jelas dalam ayat tersebut bahwa mengolok-olok baik
dilakukan oleh suatu kaum maupun individual, saling mencela, saling memanggil dengan
sebutan-sebutan yang buruk, berprasangka, mencari-cari kesalahan orang lain, saling
menggunjing satu sama lain adalah mengarah pada pecahnya persaudaraan. Apakah
kita tidak merasa jijik diibaratkan Allah seperti memakan bangkai saudara sendiri?.
Rasulullah bersabda Artinya, “Persatuan adalah rahmat dan perpecahan adalah adzab.”
(HR. Ahmad). Jika kita pernah diantara sesama muslim melakukan hal tersebut, maka
diperintahkan Allah untuk bertaubat. Manusia juga dikaruniai oleh Allah peluang untuk
bersilang pendapat dan berbeda pendirian namun ajaran Rasulullah S.A.W mengajarkan
umatnya untuk bermusyawarah, sehingga betapapun ada perbedaan yang tajam niscaya
dapat diselesaikan dengan keridhoan sesama muslim. Saatnya potensi-potensi
perpecahan perlu kita akhiri, dengan saling menjaga, menghargai dan bersikap lemah
lembut. Sehingga apabila terjadi perbedaan, maka perbedaan tersebut dapat melahirkan
hikmah, baik dalam bentuk kompetisi positif, mempertajam daya kritis, maupun dalam
membangun semangat mencari tahu sesuai dengan anjuran memperbanyak ilmu.
Ukhuwah Islamiyah sendiri menunjukkan jalan yang dapat ditempuh untuk
membangun komunikasi di satu sisi, dan disisi lain, ia juga memberikan semangat baru
untuk sekaligus melaksanakan ajaran sesuai dengan petunjuk al-Qur’an serta teladan
dari para Nabi dan Rasul-Nya. 2 hal penting dalam ukhuwah Islamiyah, pertama, apabila
salah satu dari anggota badan itu sakit, maka anggota lainnya pun turut merasakan sakit.
Kedua, persaudaraan Islam dianalogikan sebagai bangunan yang kuat, yang antara
masing-masing pilar dan komponen dalam bangunan tersebut saling memberikan fungsi
untuk memperkuat dan memperkokoh.
Dalam Islam seseorang dianggap mulia, jika ia memelihara anak yatim. Orang
yang paling disenangi Allah adalah mereka yang paling dermawan. Orang−orang yang
berinfaq/bersedekah diberi ganjaran pahala sampai 70 x lipat. Dalam hadits Rasulullah
disebutkan bahwa Allah akan selalu membantu hamba-Nya selama hamba tersebut
membantu saudaranya. Pada hadits lain Rasulullah menyebutkan, bahwa bakhil itu sifat
tercela dan pemboros itu adalah kawan−kawan setan. Jika dibahas secara terinci,
tentang kepedulian Islam terhadap masalah sosial dan kemasyarakatan, maka kita akan
menemukan bahwa ternyata amal ibadah secara umum lebih banyak berurusan dengan
hamblum minannas ketimbang hablum minallah. Namun manifestasi hablum minannas
adalah ketauhidan dan ketaatan kepada Allah SWT. Allah memberi karunia akhlak yang
baik sebagai modal berukhuwah dan bersaudara.
Ukhuwah islamiyyah dihiasai dengan akhlakul karimah. Akhlak yang menjaga
perasaan saudaranya, menjaga harta dan jiwa setiap mukmin. Seorang mukmin
mendambakan karunia lidah yang jujur, sebagaimana firman Allah dalam al quran:
”Jadikanlah untukku lisan yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian hari.”
(Qs. Asy-Syu’ara:84)
Allah mencintai sebagian hamba-Nya dan memberikan karunianya dan budi pekerti yang
luhur. Nabi Muhammad S.A.W dipuji oleh Allah dalam firman-Nya:
“sebab rahmat dari Allah lah engkau berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Jika engkau
kasar dan keras hati, niscaya dia akan meninggalkanmu…”. (QS. Ali Imron:159)
Mari kita perbanyak upaya untuk memahami Al Quran dan hadits, karena
seluruhnya isinya adalah akhlak kebaikan. Dengan keduanya kita mendapatkan cahaya
yang menerangi jalan dan tingkah laku kita, mendorong hati kita untuk melakukan
berbagai kebajikan. Allah berfirman”
Allah memberi hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi
hikmah, sungguh telah diberikan kebaikan yang banyak. Tidak ada yang mengambil
pelajaran kecuali orang-orang yang berakal. (QS. Al Baqarah:269)
Dasar dari menjalin ukhuwah yang baik adalah memperbaiki hubungan kita
dengan Allah, sehingga niscaya Allah akan memperbaiki hubungan kita dengan orang-
orang disekitar kita. Berhati-hati terhadap dosa-dosa yang akan menguasai kita dan akan
menyebabkan kita gagal dalam bergaul dengan sesama saudara mukmin. Semoga kita
termasuk hambaNya yang bersungguh-sungguh untuk mencapai Ridha Allah dan
senantiasa berbuat kebaikan
Komentar
Posting Komentar